1.
Needing
pharmacotheraphy and not receiving it (a drug indication)
- Gejala
yang tidak diobati dengan benar, contoh penderita hipertensi primer essensial,
tidak diobati dengan obat golongan diuretic tiazid
- Gagalnya
penambahan terapi obat yang seharusnya dilakukan, contoh buruknya pengobatan
pada penderita/pasien hipertensi dikarenakan tidak ditambahkannya penggunaan
beta-bloker bersamaan denga tiazid
- Gagalnya
melakukan terapi pencegahan, contoh dosis aspirin yang terlalu kecil sebagai
profilaksis anti-platelet pada penderita/pasien Ischaemic Heart Disease (IHD)
- Kurangnya
konseling atau pemberian informasi tentang terapi pada penderita/pasien,
contohnya pada penderita TB
2.
Taking
or receiving the wrong drug
- Adanya
kontraindikasi, seperti pemberian obat golongan beta-bloker pada penderita /
pasien asma
- Adanya
obat yang lebih efektif untuk penderita/pasien, misal pada pengobatan
hiperlipidemia penggunaan statin lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan
fibrat
- Tidak
tepatnya jenis sedian obat yang diberikan, contoh obat anti-hipertensi dengan
sistem sustained release pada
penderita/pasien yang memiliki colostomy
- Obat
yang diberikan tidak sesuai indikasi dari penderita/pasien, contoh obat
anti-inflamasi golongan NSAID diberikan dalam waktu jangka panjang untuk
penderita/pasien osteoarthritis yang tidak memiliki suatu inflamasi ketika analgesik
yang lain akan lebih efektif
- Kondisi
refraktori terhadap obat, contoh dosis tinggi steroid pada sediaan inhalasi
pada penderita/pasien dengan Chronic
Obstructive pulmonary disease (COPD) yang tidak akan memiliki respon
terhadap adanya pemberian steroid
3.
Taking
or receiving too little of the correct drug
- Berkurangnya
absorpsi obat dikarenakan adanya interaksi obat, contoh interaksi antara tetrasiklin
dan besi
- Hilangnya
kadar obat pada darah (khasiat obat yang diharapkan) dikarenakan salahnya
penyimpanan, contoh terganggunya cara penyimpanan vaksin yang seharusnya
ditempatkan pada ruangan pada suhu dingin
- Tidak
benarnya pemakaian obat, contoh buruknya cara pemakaian pada sediaan inhalasi
- Adanya/terjadinya
toleransi obat, contoh kesalahan yang disebabkan oleh adanya kadar nitrat yang
bebas selama 8 jam
- Penentuan
dosis yang salah, contoh ACE inhibitor dengan dosis yang kecil pada
penderita/pasien gagal jantung ketika penderita/pasien dapat lebih membantu
pada dosis tinggi
4.
Taking
or receiving too much of the correct drug
- Dosis
yang diberikan dari suatu obat terlalu tinggi, misalkan penggunaan 5 mg
bendroflumethiazide untuk pengobatan hipertensi
- Penggunaan
obat dengan durasi yang tidak tepat, misal penggunaan antibiotik selama 10 hari
untuk pengobatan uncomplicated urinary tract infection (UTI)
- Meningkatnya
kadar obat yang diakbatkan adanya interaksi obat, contoh penggunaan teofilin
dan ciprofloxacin menyebabkan terjadinya toksisitas pada teofilin
- Salahnya
dosis suatu obat yang diberikan, contoh penggunaan parasetamol pada orang
dewasa melebihi 4 gram
5.
Experiencing
an adverse drug reaction
- Terjadinya
efek yang tidak diinignkan, misal ototoxicity dengan obat aminoglikosida
- Terjadinya
reaksi atau efek alergi, misal anafilaksis dengan golongan obat penisilin
- Terjadinya
suatu interaksi obat, misal pada penggunaan beta-bloker dan verapamil akan
menyebabkan penghalangan/penyumbatan antrioventricular
- Obat
yang digunakan tidak aman untuk penderita/pasien, contoh penggunaan kontrasepsi
secara oral untuk penderita/pasien dengan riwayat hidup memiliki Deep Vein Thrombosis (DVT)
6.
Experiencing
a drug-drug or drug-food interaction
- Terjadinya
interaksi obat dalam proses absorbsi (penyerapan) obat, sehingga dibutuhkan
pengaturan pemisahan waktu pemberian obat. Contoh metoklorpropamid mempercepat
waktu pengosongan lambung
- Terjadinya
interaksi berupa induksi enzim (obat dapat meningkatkan kecepatan metabolism
obat lain dan mengakibatkan pengurangan efek) ataupun inhibisi enzim
(mengakibatkan akumulasi dan peningkatan toksisitas obat lain). Contoh
penggunaan karbamazepin, barbiturate, fenitoin dapat menyebabkan kegagalan
terapeutik warfarin.
- Terjadinya
interaksi yang disebabkan adanya perubahan/reaksi fisika dan kimia antara 2
obat atau lebih yang dapat dikenal/dilihat, yang berlangsung diluar tubuh dan
mengakibatkan aktivitas farmakologi obat tersebut hilang/berubah
- Terjadinya
interaksi obat dengan makanan yang akan mengakibatkan berkurangnya efek atau
meyebabkan toksisitas, contoh pemakaian bersama tetrasiklin dengan susu akan
membentuk senyawa pengkhelat
7.
Not
taking or receiving the drug prescribed
- Ketersediaan
produk obat tidak tersedia
- Harga
produk obat tidak terjangkau bagi penderita atau pasien
- Obat
dengan sengaja tidak diambil atau ditebus oleh penderita atau pasien
- Obat
tidak bias digunakan/dikonsumsi, misal penderita/pasien stroke yang sedang
mengalami dysphagia
- Kepercayaan
(health belief, budaya) atau beberapa
alasan lain yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan dari seorang penderita atau
pasien
8.
Taking
or receiving a drug for no valid indication
- Tidak
adanya indikasi medis yang ditemukan, contoh penggunaan antibiotic untuk
pengobatan infeksi virus
- Adanya
duplikasi terapi obat, contoh penggunaan nitrat dalam bentuk transdermal patch dan penggunaan nitrat
dalam bentuk sediaan oral
- Obat
yang digunakan menyebabkan penderita/pasien menjadi ketergantungan pada obat
tersebut, contoh penggunaan pada heroin
- Terapi/pengobatan
tanpa penggunaan obat lebih baik, contoh penderita/pasien tahap pertama dari
penyakit duodenal ulcer berhasil
diobati dengan penggunaan ranitidine, dia bertanya tentang cara untuk
mengurangi rasa stress yang dia anggap hal tersebut disebabkan atau diperburuk
oleh kondisi ulcer penderita/pasien
tersebut
Komentar
Posting Komentar