Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

ANALGETIKA

Analgetika adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Menurut dasar kerja farmakologisnya, analgetika dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu analgetika opioid dan analgetika perifer (non opioid). Analgetika Opioid (Narkotik) Merupakan zat yang bekerja pada reseptor opioid khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respon emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi). Analgesik opioid memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin Atas dasar cara kerjanya, obat-obat ini dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu: Agonis opiate, dapat dibagi menjadi alkaloida candu (morfin, kodein, heroin, nicomorfin, zat-zat sintesis, metadon dan derivatnya). Analgetika Perifer (non Narkotik) Analgetika perifer terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bersifat sentral. Secara kimiawi analgetika perifer dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu Paraaminofenol, Salisilat, Derivat Atralinat, Derivat Pirazolinon Obat analgesik no

PART OF BIOTEKNOLOGI

Adeno-associated virus        Dari keluarga   parvovirus , adalah virus kecil dengan genom DNA beruntai tunggal.   Jenis liar AAV dapat menyisipkan materi genetik di lokasi tertentu pada kromosom 19 dengan kepastian 100% dekat.   Tapi AAV rekombinan, yang tidak mengandung gen virus dan hanya gen terapeutik, tidak mengintegrasikan ke dalam genom.   Sebaliknya sekering rekombinan genom virus di ujung-ujungnya melalui Itr (mengulang terminal terbalik) rekombinasi untuk membentuk lingkaran, bentuk episomal yang diperkirakan menjadi penyebab utama dari ekspresi gen jangka panjang.   Ada beberapa kelemahan menggunakan AAV, termasuk jumlah kecil dari DNA itu dapat membawa (kapasitas rendah) dan kesulitan dalam produksinya.   Masalah produksi namun baru-baru ini sudah dapat diatasi dengan   Amsterdam Molecular Therapeutics . Virus jenis ini sedang digunakan, tetapi, karena   non-patogenik  (kebanyakan orang menganggap virus ini tidak berbahaya).   Berbeda dengan adenovirus, kebanyakan oran

Asam Sitrat

                  Asam sitrat (C 6 H 8 O 7 ) adalah komponen alami dan metabolit umum tumbuhan dan hewan. Asam sitrat adalah asam organik yang paling fleksibel dan banyak digunakan dalam makanan, minuman, deterjen dan obat-obatan. Karena fungsi dan penerimaan lingkungan digunakan dalam aplikasi industri dan penelitian banyak untuk buffering, penyesuaian pH, dan juga sebagai sumber energi untuk metabolisme bakteri dikendalikan. Dalam bidang farmasi, asam sitrat dapat berfungsi sebagai Sequistering agent   0,3-2,0 %; larutan buffer 0,1-2,0 %; penimbul rasa pada sediaan cair 0,3-2,0 %. 1. Monografi Asam Sitrat                                                                                                                                                                                                                                Nama Resmi                   : Acidum Citricum Sinonim                             : 2-hydroxy propane-1,2,3-tricarboxyclic acid monohydrate.

POPS

  1.         Pengertian Pops Polutan Organik Persisten (POPs) adalah zat kimia yang bertahan di lingkungan, bioakumulasi melalui jaring makanan, dan menimbulkan risiko menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Dari semua jenis polutan yang dibuang ke lingkungan oleh manusia, polutan organik persisten ( persistent organic polutant - POP) merupakan yang paling berbahaya. Polutan ini sangat beracun, menyebabkan berbagai dampak: kematian, penyakit, dan cacat lahir. POP berakumulasi pada organisme hidup melalui proses bioakumulasi, konsentrasinya dapat mencapai 70.000 kalinya. Ikan, burung predator, dan manusia merupakan bagian dari rantai makanan yang tertinggi sehingga dapat menyerap POP ini dalam konsentrasi yang tertinggi. 2.         Proses Terbentuknya Pops Pemanasan global menyebabkan bahan kimia berbahaya, yang disebut “Dirty Dozen” termasuk DDT, yang sangat beracun kembali terbebas ke udara dari bongkahan es di lautan Kutub Utara. Temuan ini