Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Monitoring Drug Theraphy (MDT)

Suatu proses yang meliputi semua fungsi yang perlu untuk menjamin terapi obat kepada pasien yang aman, efektif, rasional dan ekonomis. Monitoring Drug Theraphy bertujuan untuk memastikan bahwa pasien mendapat obat yang paling sesuai, dalam bentuk dan dosis yang tepat, dimana waktu pemberian dan lamanya terapi dapat dioptimalkan, dan DRP dapat diminimalisir.      Fungsi dari Monitoring Drug Theraphy : -           -  Pengamatan obat pilihan dokter terhadap kondisi diagnose ; -           -  Pengamatan pemakaian obat ; -           -  Jaminan ketepatan dosis (jumlah, frekuensi, rute dan bentuk obat) ; -           -  Pengenalan respon terapi obat saat itu cukup atau kurang ; -           -  Penilaian adverse effect (reaksi yang merugikan) potensial yang terjadi ; -           -  Alternative atau perubahan-perubahan direkomendasikan dalam terapi apabila situasi tertentu mengharuskan.      Sasaran dari Monitoring Drug Theraphy : -           -  Mengoptimalkan terapi obat

Drug Therapy Monitoring (DTM)

Drug Theraphy Monitoring merupakan sarana pemantauan tingkat obat dalam darah. DTM digunakan untuk mengukur tingkat obat darah sehingga dosis yang paling efektif dapat ditentukan, dan toksisitas dapat dicegah. DTM juga digunakan untuk mengidentifikasi kepatuhan pasien (pasien dengan alasan apa pun tidak dapat atau tidak akan mematuhi dosis obat yang diresepkan oleh dokter).      Karena begitu banyak faktor yang berbeda mempengaruhi tingkat obat dalam darah, hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam DTM : -          -   Usia dan berat badan pasien ; -         -    Rute pemberian obat ; -          -  Tingkat penyerapan obat ; -          -   Laju ekskresi obat ; -          -  Tingkat pelepasan obat, dan dosis ; -          -  Obat lain yang pasien miliki atau pengobatan lain yang sedang dijalani ; -          -   Penyakit lain yang pasien rasakan ; -          -  Kepatuhan pasien mengenai regimen pengobatan obat ; -          -   Metode laboratorium yang digunakan untuk

THE EIGHT-STAR PHARMACIST

-           Caregiver : apoteker menyediakan layanan kepedulian. Mereka harus mengganggap praktek mereka sebagai integrasi dan melanjutkan health care system dengan tenaga profesional kesehatan lainnya. Layanan yang dilakukan harus berkualitas tinggi. -           Decision-maker : penggunaan sumber daya yang mempunyai ketepatan, berkhasiat, aman dan hemat biaya (misalnya, personil, obat-obatan, bahan kimia, peralatan, prosedur, praktek) harus menjadi dasar dari pekerjaan apoteker. Pada tingkat lokal dan nasional, apoteker memainkan peran dalam menetapkan dalam kebijakan pengobatan. Untuk mencapaia tujuan ini, memerlukan kemampuan untuk mengevaluasi, mengolah data dan informasi, dan memutuskan suatu aksi atau tindakan yang paling tepat. -           Communicator : apoteker dalam posisi yang ideal untuk menyediakan link antara Dokter atau penulis resep dan pasien, dan untuk mengkomunikasikan informasi tentang kesehatan dan obat-obatan ke publik. Apoteker harus meiliki pengetah

Patient Outcomes

Ountcome adalah Kondisi pasien pada terapi akhir, atau proses dari suatu penyakit meliputi tingkat kepulihan dan untuk melanjutkan perawatan kembali, pengobatan, support, konseling, atau adanya pemberian edukasi. Contoh : Peningkatan mobilitas setelah operasi.      macam Outcomes :       -           Sembuh dari sakit -           Menghilangkan atau mengurangi gejala sakit -           Menghentikan atau memperlambat proses sakit -           Mencegah sakit gejala sakit      Patient outcome ialah menentukan indikator hasil pasien yang mungkin cocok untuk dimasukkan ke dalam perawatan primer. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang didokumentasikan mengenai mana indikator yang paling mereka nilai. Tujuan adanya patient outcome untuk mengetahui tingkat kesepakatan antara tenaga medis mengenai indikator patient outcome yang paling menonjol untuk menilai kelangsungan perawatan primer.