Aerosol adalah bentuk sediaan yang diberi tekanan, mengandung satu atau lebih bahan aktif yang bila diaktifkan memancarkan butiran-butiran cairan dan/atau bahan-bahan padat dalam media gas.
Aerosol didefinisikan sebagai sistem koloid yang mengandung partikel-partikel padat atau cairan yang sangat halus yang terbagi-bagi didalam dan dikelilingi oleh gas.
Ukuran partikel bahan aktif berkisar antara 0,5 hingga 10 µm, untuk meminimalisir penghantaran dan penyimpanannya dalam cairan pernafasan. Sebagian besar menyetujui bahwa ukuran 3 hingga 6 µm adalah yang paling efektif. Jika partikel-partikel bahan aktif lebih besar dari 10 µm maka akan tersimpan atau tertahan pada saluran pernafasan bagian atas, sementara jika ukuran partikel kurang dari 0,5 µm akan dikeluarkan atau melekat pada dinding-dinding mulut setelah fase ekshalasi.
Keuntungan bentuk sediaan ini adalah :
- Onset yang cepat dalam memberikan aksinya;
- Tidak melalui mekanisme first-past effect;
- Menghindari terjadinya degradasi pada saluran gastrointestinal;
- Dosis yang rendah yang meminimalkan reaksi sampingan/lanjutan;
- Titrasi dosis untuk tiap individu yang membutuhkan dan cocok untuk pemberian obat sesuai keperluan;
- Rute alternative bila bahan aktif berinteraksi secara kimia atau fisika dengan obat lain yang diberikan bersamaan;
- Pilihan alternative bila terjadi penghambatan farmakokinetik pada pemberian oral atau parenteral;
- Mudah dibawa (baik untuk penanganan pada saat kondisi pernafasan akut misalnya pada pasien asma);
- Lebih murah;
- Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi terhadap bahan terapeutik dan kontaminasi mikroba;
- Efektif untuk penanganan gangguan pernafasan.
Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI (Metered Dose Inhalers) :
- MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya;
- Seringnya obat menjadi kurang efektif;
- Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan MDI dengan baik dan benar.
Komposisi Aerosol
Prinsip Aerosol terdiri dari 2 komponen :
1. Cairan pekat produk;
Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang dibutuhkan ( antioksidan, emulgator, suspending agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk;
2. Pendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat produk.
Komponen dasar Aerosol :
1. Wadah;
2. Propelan (Pendorong);
3. Konsentrat (Zat Aktif);
4. Katup;
5. Penyemprot.
Aerosol didefinisikan sebagai sistem koloid yang mengandung partikel-partikel padat atau cairan yang sangat halus yang terbagi-bagi didalam dan dikelilingi oleh gas.
Ukuran partikel bahan aktif berkisar antara 0,5 hingga 10 µm, untuk meminimalisir penghantaran dan penyimpanannya dalam cairan pernafasan. Sebagian besar menyetujui bahwa ukuran 3 hingga 6 µm adalah yang paling efektif. Jika partikel-partikel bahan aktif lebih besar dari 10 µm maka akan tersimpan atau tertahan pada saluran pernafasan bagian atas, sementara jika ukuran partikel kurang dari 0,5 µm akan dikeluarkan atau melekat pada dinding-dinding mulut setelah fase ekshalasi.
Keuntungan bentuk sediaan ini adalah :
- Onset yang cepat dalam memberikan aksinya;
- Tidak melalui mekanisme first-past effect;
- Menghindari terjadinya degradasi pada saluran gastrointestinal;
- Dosis yang rendah yang meminimalkan reaksi sampingan/lanjutan;
- Titrasi dosis untuk tiap individu yang membutuhkan dan cocok untuk pemberian obat sesuai keperluan;
- Rute alternative bila bahan aktif berinteraksi secara kimia atau fisika dengan obat lain yang diberikan bersamaan;
- Pilihan alternative bila terjadi penghambatan farmakokinetik pada pemberian oral atau parenteral;
- Mudah dibawa (baik untuk penanganan pada saat kondisi pernafasan akut misalnya pada pasien asma);
- Lebih murah;
- Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi terhadap bahan terapeutik dan kontaminasi mikroba;
- Efektif untuk penanganan gangguan pernafasan.
Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI (Metered Dose Inhalers) :
- MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya;
- Seringnya obat menjadi kurang efektif;
- Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan MDI dengan baik dan benar.
Komposisi Aerosol
Prinsip Aerosol terdiri dari 2 komponen :
1. Cairan pekat produk;
Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang dibutuhkan ( antioksidan, emulgator, suspending agent, pelarut) untuk ketsabilan dan efektifitas produk;
2. Pendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat produk.
Komponen dasar Aerosol :
1. Wadah;
2. Propelan (Pendorong);
3. Konsentrat (Zat Aktif);
4. Katup;
5. Penyemprot.
Komentar
Posting Komentar